26 Tahun Assalam Sumbar Meneguhkan Ukhuwah dan Semangat Digitalisasi

“Merajut Kebersamaan, Menginspirasi Perubahan” 


“Kebersamaan adalah benang halus yang menjahit setiap perbedaan menjadi satu kain yang utuh bernama perjuangan.” Kalimat itu seolah menjadi cermin dari perjalanan panjang Assalam Sumbar, organisasi yang telah berdiri teguh selama lebih dari dua dekade. Di usia ke-26, Assalam tak hanya memperingati waktu yang berlalu, tetapi juga meneguhkan kembali makna kehadirannya: menjadi wadah persaudaraan, pembinaan, dan inspirasi bagi generasi muda Sumatera Barat. 

Tema yang diusung pada milad tahun ini, “Merajut Kebersamaan, Menginspirasi Perubahan,” bukan sekadar rangkaian kata yang manis diucapkan, melainkan manifestasi dari semangat yang telah tumbuh dan berakar dalam tubuh Assalam sejak awal berdirinya. Kebersamaan menjadi pondasi utama dalam setiap langkah; ia hadir di balik rapat-rapat sederhana, kegiatan sosial, hingga gagasan digitalisasi yang kini mulai dihidupkan. 

Dalam perayaan puncak milad ke-26 yang digelar di Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat pada 8 November 2025, suasana penuh kehangatan terasa sejak awal. Tidak ada jarak antara generasi pendahulu dan penerus dari alumni, MPP,DPP, hingga DPD. Semuanya menyatu dalam semangat yang sama semangat untuk tumbuh dan berubah bersama. Dari pembukaan yang dibuka penuh khidmat hingga pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur, setiap momen terasa seperti penanda perjalanan panjang yang telah dilalui dengan cinta dan perjuangan. 

Bagian yang paling berkesan hadir melalui kajian akbar peringatan milad yang disampaikan oleh Ustadz Ali Margosim. Dalam penyampaian materinya, beliau menyoroti peran penting pemuda sebagai penggerak perubahan, selaras dengan tema milad tahun ini. Ustadz Ali mengingatkan bahwa inspirasi sejati tidak hanya muncul dari ide, tetapi dari keberanian untuk berbuat. Beliau menegaskan bahwa setiap pemuda memiliki peran besar di jalan dakwah menjadi pelita yang menuntun, bukan sekadar penonton dalam perubahan zaman. Pesan itu terasa menggugah, seakan menjadi bahan bakar semangat bagi seluruh peserta untuk terus menebar manfaat melalui karya dan aksi nyata. 

Namun, yang menjadikan milad kali ini begitu istimewa adalah bagaimana nilai “kebersamaan” itu diterjemahkan ke dalam wujud yang nyata. Melalui kegiatan badoncek atau lelang karya, semangat saling mendukung tumbuh begitu alami. Puisi, lukisan, hingga plakat yang dilelang bukan sekadar benda bernilai seni, tapi simbol dari kreativitas dan kepedulian. Setiap penawaran, setiap tawa, dan setiap tepuk tangan menunjukkan bahwa kebersamaan bisa hadir dalam bentuk yang paling sederhana sekalipun. 

Kehadiran alumni, seperti Bang Miko, menambah nilai reflektif sekaligus inspiratif bagi generasi penerus. Dalam sesi sharing, ia memperkenalkan wajah baru Assalam: lebih modern, lebih siap menyongsong dunia digital. Melalui peluncuran sistem registrasi berbasis web dan web learning Assalam yang menyediakan berbagai e-book Islami gratis untuk anggota, Assalam menunjukkan bahwa perubahan tidak berarti meninggalkan nilai lama, melainkan memperkuatnya dalam bentuk baru. 

Digitalisasi ini bukan sekadar inovasi teknis, melainkan wujud nyata bagaimana Assalam menyesuaikan diri dengan zaman tanpa kehilangan jati dirinya. Di era serba cepat, organisasi ini tetap menjaga ruh ukhuwah yang menjadi identitasnya. Justru dari ruang digital itulah kebersamaan kini merentang lebih luas, menembus batas ruang dan waktu. Dalam perayaan yang diwarnai kuis interaktif, canda tawa, dan foto bersama di akhir acara, terasa bahwa Assalam Sumbar bukan sekadar organisasi. Ia adalah rumah. Rumah tempat generasi muda belajar, berbagi, dan tumbuh. Rumah yang 26 tahun lamanya telah menjadi saksi bagi ribuan langkah kecil menuju perubahan besar. 

Kini, setelah melewati perjalanan yang panjang, Assalam Sumbar berdiri di titik reflektif: antara masa lalu yang penuh kenangan dan masa depan yang menanti dengan tantangan baru. Tema “Merajut Kebersamaan, Menginspirasi Perubahan” seolah menjadi janji, bahwa Assalam tidak akan berhenti di sini. Ia akan terus tumbuh, terus berinovasi, dan terus menjadi cahaya bagi generasi muda Minangkabau generasi yang berani menjaga nilai, sambil menatap masa depan dengan visi yang segar. Sebab pada akhirnya, kebersamaan bukan hanya tentang berada di tempat yang sama, melainkan berjalan seirama dalam arah yang sama menuju perubahan yang berarti. Dan Assalam Sumbar telah membuktikan, bahwa 26 tahun bukan sekadar angka, tetapi perjalanan panjang menenun makna. 




Penulis: Kestari Assadullah 4.5